1000 Sajen Butuh 500 Pasang Kaki Penendang Sajen di Malang
Orasi Bidaya Nusantara Bersatu dengan sub tajuk 1000 Sajen dan Dupa. Acara tersebut diselenggarakan untuk lintas budaya, lintas agama, dan lintas iman. Kunjungi saja 22 Januari di Depan Balai Kota Malang pukul 19.00 WIB.
Anggap saja selamatan untuk nama ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur dengan nama Nusantara. Sekalian menjawab dan menantang 500 pasang kaki yang bersedia menendang sajen seperti kasus di Lumajang. Hehehe, tapi siap-siap bagi penendang sajen ditangkap polisi, penendang sajen. Akhirnya setelah ditangkap baru si penendang sajen minta maaf. 😮
Kegiatan ini lebih menarik daripada aksi makar yang marak dalam beberapa tahun hingga saat ini. Bersatu dalam kedamaian lebih indah daripada bersatu untuk makar.
Bagi yang punya waktu atau yang tidak punya kerjaan (pensiunan ahli makar terhadap negara yang sah) ada baiknya ikut ya. Biar ada kegiatan gak melulu makar aja berkedok agama.
Maksudnya penumpang gelap dan harus pulang kenegerinya itu siapa? Postingamu provokatif dan gak bermutu mbok ya tulisanmu itu yang sejuk gitu lo ,bukan hanya kamu yg nkri ..sombongnya itu mohon dikurangi, biar cerdas
BalasHapusSaya hindu bali, kami sudah biasa bikin sesajen,tak usah kau ajari kami soal seajen dan toleransi.kami sedari dulu sudah hidup rukun dg saudara kami umat muslim,nasrani,budha dsb..belajar nulis yg bagus,yg sejuk..bagi kami tak ada pendatang di negeri ini ,tidak ada makar.semua saudara bagi kami umat hindu..isi kepala dan hatimu saja yg kotor dan penuh buruk sangka
BalasHapusterima kasih apresiasinya sodara. sepertinya anda salah tangkap dengan artikel ini. Artikel ini justru mendukung acara sajen dan menolak kegiatan merusak perdamaian seperti kasus 'penedang sajen' di Lumajang. Mengenai 'penumpang gelap' mereka adalah orang-orang yang suka menghina Indonesia tapi makan di Indonesia. Mohon maaf jika artikel ini tidak berkenan untuk anda. Salam
BalasHapusPenumpang Gelap itu ya Bangsa CINA yg akan menguasai negeri ini dengan Adu
BalasHapusdomba sesama anak bangsa .
Memang terlalu banyak penumpang, mari kita sama-sama jaga keutuhan NKRI
BalasHapus