Telan Saja Lanjutkan Hidup
Setiap hari tanpa sadar kita dipaksa membuat keputusan. Dari
keputusan kecil hingga yang besar. Tak satupun dari kita lolos untuk tidak
membuat keputusan tiap saat. Dari mulai memutuskan bangun tidur sampai
memutuskan diri lagi. Memutuskan untuk berolahraga, jalan, belanja ke pasar,
pergi bekerja, dan sebagainya. Memutuskan memasak sayur bening, memutuskan naik
ojol, memutuskan tidak masuk bekerja, memutuskan nikah, dan sebagainya. bahkan,
hal sepelenya adalah memutuskan untuk mandi dan memilih baju hari ini.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Dari semua keputusan yang berhasil dibuat, baik secara matang atau
setengah matang, akan ada konsekuensinya. Keputusan kecil dampak berdampak pada
hasil yang besar. Begitu pula sebaliknya.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Keputusan mengendarai sepeda kayuh saat pergi bekerja, dan kemudian
diserempet bus dalam perjalanan hampir tiba di tempat kerja adalah salah satu
contoh keputusan kecil yang berdampak besar. Keputusan memilih pasangan hidup
yang menurut kita tepat, di kemudian hari ternyata berakhir dengan tragis dan
tak menyisakan apa selain penyesalan adalah contoh keputusan besar yang tak ada
hasilnya.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Tetap saja, sebenarnya tiap saat kita dipaksa membuat keputusan.
Dipaksa alam, keadaan, diri sendiri, lingkungan, keluarga, kelompok, sistem,
dan sebagainya sebagai bentuk kompensasi kehidupan. Hidup adalah tagihan
keputusan-keputusan. Tepat memutuskan belum tentu hasilnya sesuai dengan
harapan. Coba-coba mengambil keputusan, dan ternyata luar biasa hasilnya,
adalah contoh lain dari dampak keputusan.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Sejak manusia lahir ia telah dipaksa membuat keputusan untuk
menangis dan menggerakkan tubuhnya secara tak sadar. Kemudian, dalam rentang
waktu tertentu kemudian dipaksa mandi, dipaksa mengenakan pakaian, dipaksa
makan, dipaksa berjalan dan sebagainya sebagai sekali lagi konsekuensi hidup.
Tetap sekali lagi dipaksa membuat keputusan sadar atau tidak sadar.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Merdeka hanyalah ilusi. Tak satu pun kemerdekaan diperoleh manusia.
Satu-satunya kemerdekaanya adalah membuat keputusan tepat atau salah, berhasil
atau di luar harapan. Dari satu keputusan akan beranak pinak pada keputusan
yang lain. Mirip-mirip dengan kebohongan. Satu kebohongan pasti akan dilapisi
dengan kebohongan bertingkat setelahnya. Keputusan pun bertingkat tak terkira
hingga berhenti dengan sendirinya ketika si pembuat keputusan kehabisan kuota
hidupnya.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Satu keputusan yang kita buat tidak hanya berdampak pada diri
sendiri. Satu keputusan yang kita ambil akan berdampak semesta. Melibatkan
semua hal, keadaan, dan manusia yang lain. Satu keputusan kadang menabrak
keputusan yang ditetapkan orang lain. Satu keputusan kadang melanggar keputusan
sistem. Ada pula yang selaras. Risikonya juga berbeda-beda. Bisa merugikan
salah satu pengambil keputusan, bisa dua-duanya dirugikan atau diuntungkan. Satu
hal yang sangat penting: telan saja dan lanjutkan hidup.
Telan Saja Lanjutkan Hidup.
Posting Komentar untuk "Telan Saja Lanjutkan Hidup"