TERSERAH
Oleh
MR. Mauludi
Ketika
kita dihadapkan pada jawaban yang berbunyi kata "terserah," maka kita
akan kesulitan melaksanakannya. Sebab terserah, bisa memungkinkan melakukan dua
pilihan yang menjadi jawaban. Sedangkan kita dipaksa berpikir yang mana yang
akan dilakukan.
Sebagai
contoh kecilnya, untuk berangkat ke suatu tempat bisa dilakukan dengan menggunakan
sepeda motor dan bisa pula dengan jalan kaki. Si A bertanya pada si B,
"kita mau naik sepeda atau jalan kaki?." Si A menjawab
"terserah."
Sudah
jelas si A akan bingung dengan jawaban si B itu. Si A bingung mau yang mana,
antara naik sepeda dan jalan kaki. Dengan demikian, bisa jadi berangkat bahkan
tidak berangkat. Bisa jadi pula akan timbul perdebatan yang tak kunjung usai.
Kata
terserah, memang menyisakan persoalan dalam sebuah komunikasi. Sebagaimana
contoh di atas, seakan-akan dilematis atau serba salah. Apabila naik sepeda
motor, tentunya akan cepat sampai pada tujuan asalkan sepeda motor tidak sedang
dipakai orang lain atau hal lain. Sementara jalan kaki akan memakan waktu
sehingga bisa jadi tepat waktu bahkan terlambat sampai tujuan.
Bila
kata terserah berada pada situasi dan kondisi lain selain contoh kecil di atas.
Maka, tidak boleh tidak suasana akan terasa dilematis dan serba salah, bisa lebih
rumit atau sebaliknya. Kebanyakan dari terserah, biasanya memilih yang lebih
mudah dillakukan. Namun, belum bisa dipastikan itu sesuai yang diinginkan.
Sebisa
mungkin jangan berada pada posisi terserah untuk menentukan sesuatu. Jangan
pula memakai atau menggunakan kata terserah, meskipun dilihat sama-sama bisa
sampai dengan yang dimkasud dari terserah tersebut.
Sangatlah
kurang nyaman bila dihadapkan pada jawaban terserah. Kecuali, terserah itu
berada pada posisi yang sudah menjadi pilihan yang tidak berdampak atau ada
efek kurang nyaman suasana hati dan keadaan.
Semisal,
besok rapat memakai busana rapi dan sopan. Jadi, terserah mau pakai busana apa
saja, baik itu santai, resmi, atau sesuai selera selama itu bernilai rapi dan
sopan. Artinya terserah di sini memberi kebebasan dan keleluasaan pada
masing-masing.
Dengan
begitu, kata terserah pada posisi tertentu bisa menyenangkan. Namun, pada
posisi lainnya bisa tidak menyenangkan bahkan menyakitkan. Butuh cara
tersendiri dalam menyikapi suatu hal yang berkaitan dengan kata terserah.
Asalkan jangan pernah menyerah, pasrah, atau merasa kalah meiyikapinya sehingga
terserah menjadi beban.
Posting Komentar untuk "TERSERAH"