TONGKANG SENJA
Oleh Moh. Rasul Mauludi
Dalam sebuah perjalanan dalam kabupaten menyisakan sesuatu yang
mungkin bisa diurai dalam bentuk tulisan sehingga menjadi semacam bacaan ringan
dan menandakan belum terjadi kebuntuan pada kreativitas menulis. Suatu perjalanan
bisa ditulis dari berbagai sisi sesuai suasana dan tujuannya.
Dari kecamatan Lenteng menuju kecamatan Talango yang berjarak kurang
lebih 20 kilo meter. Menempuh tidak butuh berjam-jam waktu. Namun, menuju kecamatan
Talango pada jam-jam tertentu akan memakan waktu yang lama. Sebabnya harus
melalui penyeberangan laut. Meski jaraknya seperti sumgai besar, tetap saja
masih butuh waktu lumayan lama untuk bisa tiba di Talango.
Pelabuhan Kalianget sebagai penghubung ke pelabuhan Talango selalu
dipadati antrean panjang. Sementara perahu yang sering disebut dengan istilah
kapal tongkang hanya tersedia 2 armada yang melayani penumpang, baik pejalan kaki,
pemotor, mobil, truk, dan lainnya.
Untuk kendaraan, kapal tongkang hanya mampu muat kurang lebih 7
kendaraan roda empat. Roda dua kurang lebih10 - 15 kendaraan. Antrean
dipastikan mengular pada saat jam efektif, seperti pagi hari dan sore hari.
Sempat berfikir sejenak dan bukan mimpi. Apakah tidak bisa Kalianget
- Talango disambung dengan sebuah jembatan...!? Secara akal tentu sangat bisa,
karena jaraknya dekat. Tidak butuh anggaran sebesar jembatan Suramadu.
Andai saja dibangun jembatan Kalianget - Talango akan menambah
keefektifan perjalanan laut sama halnya jembatan Suramadu yang sudah terasa manfaatnya
oleh masyarakat Madura.
Tetapi, Talango akan dipertanyakan dalam segala hal, bila direncanakan
jembatan ke Kalianget. Mulai dari potensi alam dan kemanfaatan lainnya yang
menunjang jembatan tidak sia-sia bila sudah dibangun. Kemudian dampak bagi
rakyat pemilik perahu yang melayani jasa penyeberangan. Tentu, semua itu
tidaklah mudah diselesaikan. Namun, tidak ada kemustahilan jembatan Kalianget -
Talango untuk dibangun.
Bagi para penentu kebijakan tidak akan sulit selama masyarakat bisa
merasakan dampak positifnya dengan tidak dipenuhi oleh kepentingan-kepentingan
sesaat apalagi sesat. Jembatan itu milik antrean panjang dan milik kebutuhan
semuanya.
Tongkang senja yang padat dan ramai seperti membayangkan bahwa
nantinya di Talango penuh dengan wisata. Mulai wisata alam, religi, kuliner,
dan lainnya yang lebih menarik untuk dikunjungi semua orang. Tongkang senja menjadi
alternatif yang nyaman dalam penyeberangan.
Posting Komentar untuk "TONGKANG SENJA"