Buku Adalah Jendela Dunia
(Karya Assyura Syuriyani, 11 tahun).
Selama ini, aku belum bisa mengerti
mengapa buku itu disebut ‘Jendela Dunia.’ Aku sering orang-orang mengatakan
bahwa buku adalah jendela dunia. Artinya dengan membaca buku dapat menambah
wawasan. Jujur aku tetap tak mengertu dan tidak peduli bahwa buku adalah
jendela dunia. Guruku berkali-kali menjelaskan bahwa membaca buku itu penting.
Membaca buku harus dibiasakan setiap hari. Terus terang, membaca buku kadang
kadang membuatku merasa bosan.
Aku pernah bertanya epada kakak
kelasku mengapa membaca buku itu penting? Ia menjawab membaca buku merupakan
syarat kesuksesan, syarat menjadi juara apa pun. Kita dapat menambah wawasan
dengan membaca buku. Yah, seperti itulah cara yang tepat, katanya. Aku tetap
belum mantab dengan jawaban itu. Aku mencoba membiasakan membaca buku, tapi terasa
sangat berat dan terbebani. Sayangnya aku lebih suka bermain untuk mengisi
waktuku dengan begitu aku merasa senang dan tidak beban.
Suatu malam, menjelang tidur, ibuku
ke kamarku. Aku sempatkan bertanya. Mengapa buku menjadi jendela dunia?
Kemudian ibuku balik bertanya kepadaku: bukankah sejak kecil kamu suka berada
di dekat jendela? Aku mengangguk sambil mengingat kembali. Kamu bercerita
tentang burung-burung yang terbang, layang-layang yang berkelahi, dan
orang-orang yang sedang berjalan semua terlihat dari jendela. Semua terlihat
dari bingkai jendela. Perjalanan siang dan malang, terbit dan terbenamnya
matahari juga terbingkai oleh jendela, bukankah begitu? Kamu bilang itu
alasanmu yang membuat kamu suka berada di dekat jendela, lanjutnya. Buku lebih
besar dari jendela. Apa yang bisa dilihat dan dibaca di buku lebih luas lagi
dari sekedar memandang dari jendela rumah kita. Aku hanya bisa menjawab ya, ya,
ya. Aku paham sekarang, batinku sejak malam itu.
Keesokan harinya, mulailah aku
mencoba bersahabat dengan buku. Aku mulai membacanya tanpa terpaksa. Sedikit
demi sedikit, lembar demi lembar, ternyata asyik juga membaca buku. Aku tidak
lagi beranggapan membaca buku itu membosankan.
Suatu saat aku dan temanku di beri
tugas oleh guruku untuk mencari buku bacaan di perpustakaan dan harus membacanya.
Sejak itulah aku mulai menyadari bahwa membaca buku itu bukanlah sekedar
jendela rumahku, tapi jendela dunia. Pintu masuk pengetahuan yang tak terbatas.
Justru dengan membaca buku aku banyak menemukan hal-hal yang baru yang belum
pernah aku ketahui sebelumnya. Benar apa kata orang-orang dan slogan yang
pernah aku baca di perpustakaan bahwa buku itu ‘Buku adalah jendela dunia.’ Sejak
aku paham maksudnya, waktuku mulai terasa berharga. Aku meluangkan waktu untuk
membaca buku dan terbukti aku kemudian meraih juara olimpiade MIPA tingkat
Kabupaten Sumenep, sama seperti kakak kelasku. Ternyata dengan buku aku bisa
membanggakan kedua orang tuaku dan mengharumkan nama sekolahku.
Setelah ku mendapatkan piala
penghargaan, lalu aku diberikan hadiah oleh kedua orang tuaku atas
keberhasilanku meraih juara. Apa hadiahnya? Ternyata sepuluh buku yang isinya tentang
IPA. Materi yang aku suka. Setelah hadiah itu diberikan ibuku hanya berpesan
kepadaku ‘’Kamu harus banyak membaca buku selain pengetahuanmu bertambah kamu
juga termasuk orang yang dimuliakan.’’ Aku
mengangguk dan mengaminkan.
Saat aku membaca buku-buku hadiah
dari ibu, aku terkejut. Ternyata banyak sekali hal yang belum pernah aku
ketahui hingga aku punya impian ingin membagi pengalaman membiasakan membaca
buku ini kepada teman-temanku atau siapa saja berikut buktinya. Sungguh buku
itu bukanlah kebiasaan yang membosankan maka aku tidak boleh menyia-nyiakan waktu senggang. Kalau belum
terbiasa, harus dipaksa.
Suatu malam aku melihat film Harry
Poter kisahnya sama sepertiku yaitu jarang membaca buku. Aku melihat film itu
sampai tuntas .Saat aku tidur aku bermimpi hal yang sama seperti Harry Potter, tapi
buku itu judulnya sederhana saja dan tidak menarik menurutku. Saat kubuka ternyata ada sebuah pesan
yang isinya ‘’Aku akan mensukseskanmu bila kau membaca buku ini. Kau boleh
meminta apa saja yang kau inginkan setelah usahamu membaca buku ini sudah
selesai.”. Lalu aku membacanya dari awal sampai akhir. Mula-mula aku ragu
sekali untuk membacanya, tapi lama-lama akhirnya selesai juga baca bukunya. Tiba
tiba keinginanku menjadi terkabulkan, tapi sayangnya aku terbangun. Ternyata
aku tersadar kalau bermimpi. Aku merenungkan isi mimpiku. Pesan itu akan
kujadikan prinsipku begitu pula pesan ibuku. Dengan dua pesan itu dan jendela
dunia itu, aku akan membuktikan bahwa aku bisa mencapai kesuksesan seperti yang
aku cita-citakan.
Posting Komentar untuk "Buku Adalah Jendela Dunia"