Poem of the Day
Untuk Mata-Mata Yang Kutinggalkan
kutahan tumpahan
air mata di rongga dada
kutahan arus
kesedihan di ujung tenggorokan
agar tangis tidak
menjadi luka
sedih di mata-mata
itu tak sanggup kutatap
semakin dalam
kutatap
semakin dalam pula
luka menggurat
rasa kehilangan
yang memekat
merusak warna
langit hati
kepergian ini
untuk perjumpaan yang sarat rindu
kepergian ini
membawa bermacam kenangan
yang tak dapat
dibeli
antara kita ada
ikatan hati
terbungkus oleh
berkesannya hari-hari
ikatan yang tak
mungkin diputus oleh sejuta kerusakan
ikatan yang bila
berada di hadapan tuhan
akan disambut
dengan senyum ketentraman
perjumpaan yang
pernah terjadi takkan pernah berakhir
bila kepergian ini
diartikan jarak
maka nantikan
sebuah perjumpaan meluapkan samudera rindu
rindu yang
memuncakkan kedamaian
luka dan air mata
yang pernah menyayat hari dan hati
menjadi sapuan
angin yang menumbuhkan harapan
wahai, mata-mata
yang menyimpan kesedihan sesaat
tapi menyinarkan
semangat hidup yang kuat
bila suatu hari
tiba masa perjumpaan
pastikan aku
melihat mata-mata yang pernah kutinggalkan
mengerling lincah
diikuti sebaris senyum
yang tumbuhnya
dari dasar hati
kan kupinta hadiah
kemenanganmu tlah lalui jarak ini
berupa kerling
mata dan senyum itu
seperti saat
kutinggalkan
semoga tuhan
menyayangimu selalu
sehingga tak ada
satu pun permintaanmu kepada-Nya
yang tak Dia
kabulkan.
(Malang, Mei 2012)
Sejak
Mengenalmu
jantung ini cuma bisa berdetak
menghasilkan irama
tapi sejak mengenalmu
jantung ini berani menyebut namamu
bahkan memanggil-manggil
sejak mengenalmu
jantung ini telah berani merindu
bahkan telah berani mencinta
aku tak kuasa menahannya
kubiarkan mengalir
karena kalau kubendung
ia akan menyerang jantungku
menghentikannya berdetak
(Malang, 070312)
Beri Aku Cahaya
daun-daun akan
segera ditinggalkan warna
warna pun kembali ke pusat cahaya
ranting yang menopang daun juga dahan batang dan akar
yang saling mendukung tegaknya tumbuh
akan diminta kembali kepada tanah
bulan pun dimakan oleh waktu
akan meninggalkan masa-masa purnama
akhirnya lenyap dari pandangan berganti bulan baru dan muda
ya allah sisakan hijau daun untuk kunikmati
sisakan keindahan purnama untuk kesyukuranku pada malam yang berrselimut
engkau pemilik warna dan penggenggam purnama
warna pun kembali ke pusat cahaya
ranting yang menopang daun juga dahan batang dan akar
yang saling mendukung tegaknya tumbuh
akan diminta kembali kepada tanah
bulan pun dimakan oleh waktu
akan meninggalkan masa-masa purnama
akhirnya lenyap dari pandangan berganti bulan baru dan muda
ya allah sisakan hijau daun untuk kunikmati
sisakan keindahan purnama untuk kesyukuranku pada malam yang berrselimut
engkau pemilik warna dan penggenggam purnama
atau
beri saja aku cahaya
(Sumenep, 290212)
Potret Kecil
potret kecil itu
membuat rindu ini
besar
hanya itu yang
kupunya
tapi mengundang
harapan perjumpaan
yang menghebat
setiap saat
potret kecil itu
masih saja kubawa
membuat rindu ini
kian besar
kerinduan dan
pengharapan ini
membuat segalanya
berarti
(Paliat, 18 Juni 2011)
Yang
Terindah : Mati Dalam Tatapanmu
tatapanmu lembut
lebih-lebih kepada
bayi hati
hingga seluruh
gerak dalam tubuhku merasa bersalah
dalam arah tatapanmu
aku senang bermanja seperti bocah
kadang pergi jauh
kadang di
pangkuanmu dengan rasa aman
bila tatapanmu
engkau tarik
siapa lagi yang
akan perrhatikan tingkahku yang nakal
dan memanggilku
dengan teguran
bila tatapanmu
engkau tarik
siapa lagi yang
akan mengusap air mata dan memberiku mainan
bila tatapanmu
saja sudah kau tarik
tentu tidak ada
lagi tempat berharap
bila tatapanmu saja
sudah kau tarik
bagaimana bisa aku
memandang
bila tatapanmu
saja sudah kau tarik
ke mana akan
kuhadapkan wajahku
bila tatapanmu
saja sudah kau tarik
bukankah aku
menjadi bangkai
wahai pemilik
tatapan maha lembut
bila sampai mati
pun hanya tatapan itu
anugerah
terbesarmu bagiku
sungguh nikmat
dapat menutup mata dalam tatapanmu yang terindah
(Sumenep, 190311)
Salam Sejahtera Dari Para Malaikat
mama zi, salam
sejahtera dari timur
melalui ini ada
yang harus kusampaikan dari hati
kuharap diterima pula
oleh hati
tak terhitung
pengorbanan kita dalam jarak ini
tapi allah tidak
tidur
paham betul dengan
keinginan kita
sampai tiap detik
kegelisahan kita waktu terlelap
ketahuilah jarak
ini putusannya
pilihannya
keridhaannya
yang ada di
sekitar kita adalah para malaikat
sibuk menghitung tetesan
air mata
hati ikhlasku
meninggalkanmu dan zi
membuat para
malaikat menangis karena tak sanggup
melakukan seperti
yang kita bisa
hati ikhlasmu
melepasku pergi dengan lambaian kesabaran
membuat para
malaikat bersama-sama turun dari langit
mendoakan
keselamatan dan kesejahteraan buat kita dengan rasa haru
sekali-kali mereka
tak sanggup berbuat demikian untuk tuhan mereka
harimu dengan
berbagai beban yang mestinya kita pikul bersama
demikian pula
dengan hariku
telah membuat
langit terkuak buat kita
mengundang kita
menatap wajah
mencicipi
nikmatnya tatapan maha lembut
malammu dan
malamku yang semestinya selimut
ketahuilah, para
malaikat menjaga tidur kita
merelakan
jubah-jubah mereka menyelimuti kita
dan berdoa agar
dosa-dosa kita diampuni dalam silih bergantinya terbit fajar
begitulah,
sehingga saat kita bertemu kembali
para malaikat pun
ikut bersuka melihat kita semua dalam lingkaran kemesraan
yang tak ada
bandingannya dengan keluarga ‘siapapun’ saat ini
atas semua ujian
keimanan ini semoga kita ikhlas
sehingga kita
termasuk orang-orang yang sabar dan pandai bersyukur
sebab dari nafas
saja kita sudah tak sanggup menghitung curahan nikmatnya
walau begitu tetap
saja tuhan mahatahu apa yang baik buat kita
mama, zi, salam
sejahtera dari para malaikat!
(Sumenep, 130311)
Kerinduan
bulan sabit mengintip dari celah pelampung
angin menusuk-nusuk kulit
laut menghitam menyimpan kerinduan
cahaya cinta membuat sinar di mata
seraut wajah menampak nyata
ombak yang bergelora membawa diri
lari menjauhi rembulan
meninggalkan negeri yang jauh
dengan rindu yang tak habis-habis
pergi untuk menemukan cintanya
yang hampir busuk merindu
(Banyuwangi, 26
Juni 2010)
LOVE IN NAGA CITY
you have to know
since I’ve been meeting
I like u
can't be explained why
but I can feel
with the time I fall in love
I know this is impossible situation
however you will never forget
here
a foreigner always loving you
I will bring this feeling
like I bring my heart
feel it
like I feel this love
forever until the last second tick
(phillipiness,
18-12-2008)
yang
yang datang saat
sepi
yang menyinari
saat gelap
yang mendampingi
saat menangis
yang mengulur
tangan saat tenggelam
yang menghapus air
mata saat derai
yang mengobati
saat luka
yang memapah saat
lumpuh
yang menengok saat
sakit
yang menjaga saat
sehat
yang merangkul
saat takut
yang memeluk saat
cemas
yang mengingatkan
saat lupa
yang menegur saat
khilaf
yang membangunkan
saat lelap
yang mengantar
saat berangkat
yang menyambut
saat datang
yang merasakan
saat sedih
yang menyenangkan
saat bertemu
yang mengenang
saat berdoa
kau-lah yang
datang
(Surabaya, Juni 2009)
Di Balik Dinding
Itu Ada Rahasia
di balik dinding itu
ada warna-warna
endapan suara-suara
terekam kenangan paling manis
tak ada yang tahu
hanya seorang yang telah lama meninggalkannya
tak ada yang ‘kan menengok-nengoknya lagi
karena tak ada yang berani terluka
tak ada yang ‘kan membuka-bukanya lagi
selain terkelupas
sendiri
oleh
takdir
di balik dinding itu
ada rahasia-rahasia
yang menyimpan gerak-gerak
yang menyimpan getar-getar lembut
menguatkan pori-porinya semakin kukuh
tak ada yang menyentuhnya
hanya seorang yang setia menikmati sakit yang
termanis
tak ada yang kan menyentuhnya lagi
karena tak ada yang mampu merobohkannya
selain rubuh
sendiri
oleh
takdir
(Malang, Mei 2009)
Yang Menggoda Untuk Mencinta
bila semua sudah tiada
baru terasa berarti
bila semua telah hilang
baru terasa hadir
bila semua sudah sunyi
baru terasa lengkap
bila semua telah usai
baru terasa genap
tapi apa yang pernah ada, tiada
yang pernah datang, hilang
hanyalah perjalanan
yang jejaknya pun memudar
tapi apa yang pernah ada tiada
yang pernah datang hilang
hanyalah putaran samudera kasih
yang takkan ada kasih itu
kecuali selalu menggoda untuk mencinta
(Sumenep, Oktober
2004)
le Avila
honesty since fist
time i know
flowers
light of the sun
light of the moon
and stars
the gold
all of them say
about who you are
but so hard to be
sure
what did happen
before we meet
I thought just
dream
so hard to find
you
long trip and
distance
I do with one
reason : love
when I really see
your face
sure the angel has
been coming for me with smile
I hug you, angel
we are to be one
all of flowers to
became smell of you
sun moon and stars
in my heart bright again
my soul full
spirit cause you
all of my tired
restored
thank God sent me
the angel in my life
deep faith for you
and thanks giving
to angel
the one who
present in my heart
love you so much
(Batangas-Philippine, 2009)
Posting Komentar untuk "Poem of the Day"